Senin, 02 November 2015

Telaga warna yang tak bermakna

Mampir sebentar, hitung-hitung menunggu macet. Talaga warna yang jalan masuknya cuma masuk motor diantara warung-warung dekat puncak pas..
Masuk kira-kira 300meter dari gang, diantara perkebunan teh.
Tarif masuk 10ribu per orang kalau gak salah, parkir 4ribu, ekspektasi saya lumayan lah buat duduk-duduk sambil ngopi bawah pohon.

Tapi rupanya mengecewakan sekali. Telaganya tidak begitu luas, memang hijau seperti pepohonan sekitarnya. Ada semacam penginapan juga, semacam rumah-rumah kayu. saya lihat tarifnya 300ribu/malam dipinggir telaga, tapi sepertinya kurang meyakinkan.
Sepertinya jarang yang menginap disana, kesan kurang terawat dan kotor. Terasnya malah dijadikan tempat duduk2 dan tiduran sama pengunjung danau.
Yang rada menonjol dan mengingatkan tempat disana itu cuma banyak monyet-monyet liar yang seringkali mencuri makanan para pengunjung.Berebutan dan bergelantungan dekat pengunjung seperti sudah terbiasa dengan kehadiran manusia.
Ada flying fox yang melintasi tengah telaga. Ada "jungle tracking" juga..
Saya coba ikuti jalur jungle tracking-nya, sama sekali tidak menarik.


Yang mengejutkan, kami berpapasan dengan 4orang wisatawan (dari India sepertinya) yang menanyakan apakh ada hal menarik lainnya di atas sana.
Kami bingung mau berkata apa selain memberikan keterangan yang sebenarnya  bahwa disana tidak ada apa-apa.Apalagi si turis mengatakan bahwa mereka telah membayar seharga 300ribu berempat hanya untuk masuk ke tempat tersebut. Wow.. Inikah Indonesia? Haha..
Karena penasaran, kami pun lihat tarif masuk disana bagi turis asing. Memang seharga itu, tapi mereka tidak dikasih karcis masuk sama sekali..
Tidak seperti Taman bunga nusantara yanh di Cipanas, HTM turis asing dan lokal yang tidak beda jauh.
Ini yang kelola pemerintah atau swasta sih? Entahlah..
Seringkali kami tak habis pikir dengan tempat-tempat "wisata" seperti itu.


Pas keluar, kami lihat ada juga beberapa turis arab yang menanyakan harga tiket yang akhirnya tidak jadi masuk kesana.. Smart choice :P

Minggu, 02 Agustus 2015

Taman Bunga Nusantara

Mumpung lagi semangat nulis nih, biasanya selalu gak ada mood buat review kembali moment liburan.
Sampe rumah kecapean, mandi, makan, tidur, selesai dah urusan liburan. Hehee..

Kali ini aku baru pulang maen ke Cianjur, tepatnya di kawasan Cipanas puncak yaitu ke Taman Bunga Nusantara.

Sebenarnya bukan kali pertama man kesini, sbelumnya sempat beberapa kali kesini. Bahkan pernah sekali aku nekad jalan sendiri kesini demi melihat bunga-bunga yang ada disini.


Taman Bunga kali ini benar-benar penuh warna, tentunya karena warna warni bunga yang bermekaran disini. Biasanya bunga-bunga disini dengan tidak banyak berbunga tapi kali ini banyak sekali bunga warna-warni. 
Mungkin karena pas libur lebaran kali ya, atau karena sebentar lagi hari jadinya taman bunga ini?

Happy deh kalo banyak bunga begini. Rasanya perasaan hati juga ikut berbunga-bunga.. ceria.. haha



Harga tiket masukya juga tidak tergolong mahal, cuma 30ribu/orang sudah termasuk asuransi. Mantaf dah..
Saatnya puas-puasin jeprat-jepret sesuka hati..

Kalau gak mau panas-panasan jalan kaki, pengunjung bisa naik dototrain 40ribu (kalau ga salah) atau wara-wiri 5ribu. Cukup reasonable mah yang wara-wirinya aja dah, murmer..








Disini ada spot yang paling favorite nih buat aku, tempat buat ngadem dan disini lebih tenang aja karena ada kolam ikan dan angsa putih juga black swan-nya. Kalo yang bawa makanan kayak roti, asyik juga tuh kasih makan ikan-ikan, bisa jadi hiburan tersendiri. Disini tempatnya..






Sabtu, 01 Agustus 2015

Resep Tongseng Sapi


Tadinya cuma iseng-iseng di rumah karena libur panjang, bingung pengen makan apa. Yang jualan juga belum pada banyak. Maklum habis lebaran, orang pada pulang kampung.
Akhirnya terpikir buat bikin tongseng sendiri di rumah.
Berbekal browsing internet dan ajian kira-kira rasa dari tongseng yang biasa dibeli, jadilah tongseng sapi bikinan sendiri.
Mungkin rasanya jauh mendekati otentik, tapi yang penting orang di rumah semua suka. Hehe..

Bahan :
- 300gr daging sapi, potong kecil-kecil
- 4lb kol, iris tipis
- 10biji rawit hijau, iris tipis
- 3sdm minyak goreng
- 2sdm kecap manis
- 1sdm gula merah sisir
- garam secukupnya
- penyedap rasa ayam secukupnya
- 3lb daun salam
- 1btg serai, geprek
- 5siung bawang merah, iris tipis
- 1buah tomat, iris
- 1batang daun bawang, iris

Bumbu halus:
- 1sdt ketumbar
- 1sdt merica butir
- 3btr kemiri sangrai
- 1cm kunyit
- 1cm jahe
- 1cm lengkuas
- 3biji cabe merah keriting
- 5siung bawang putih

Proses pembuatan:
- Panaskan minyak, tumis bawang merah dan bumbu halus
- Masukan daging sapi, daun salam dan serai
- tambahkan air, kecap manis, gula, garam dan penyedap rasa
- Biarkan mendidih sampai daging empuk
- Cicipi, setelah dirasa pas, masukan kol, tomat, rawit hijau, daun bawang
- Masak sebentar, angkat dan sajikan selagi hangat.