Senin, 28 April 2014

Main Air Waterboom Lippo Cikarang


Sempat beberapa kali salah jalan menuju tempat ini, kami yang berangkat dari arah Jakarta akhirnya tiba juga di Waterboom Lippo Cikarang.Perjalanan yang cukup melelahkan karena macet dari arah pintu tol, dan banyaknya kendaraan khas kawasan industri yang lalu lalang.
Hari sudah menjelang siang ketika kami menuju kawasan Lippo Cikarang, kami kira akan kurang menyenangkan berenang di tengah siang hari yang terik seperti ini. Namun ternyata tidak demikian halnya disini, suasana bertema nuansa Bali dengan banyaknya pepohonan rindang disekeliling waterboom membuat kami merasa lega.

Olympic pool-waterboom
Masuk pintu penjagaan, semua barang yang kami bawa diperiksa karena tidak diperbolehkan membawa makanan dan minuman dari luar. Mungkin untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih atau hanya sekedar mencari keuntungan lebih dari pedagang didalam sana. Sampai-sampai diumumkan menggunakan speaker bahwa yang membawa makanan dari luar akan dikenakan denda.

Bangunan bernuansa Bali                                    
Kami diberikan kupon ekstra untuk diskon 15% pembelian fresh juice dan 30% paket fish terapi yang ada disebelah kiri pintu masuk.
Kamar ganti dan loker juga ada disebelah kiri, dengan biaya sewa 10ribu untuk loker kecil dan 20ribu untuk loker besar berlaku satu kali kunci dengan menggunakan koin.

Bermacam ketentuan
Ada hal yang kurang mengenakan berlaku disini, dimana para pengunjung tidak diperbolehkan berenang dengan menggunakan baju selain baru renang. Kami sendiri sempat kaget ketika ada pengunjung laki-laki yang memakai atasan t-shirt dilarang masuk kolam renang vollley air, malah disuruh membuka t-shirt-nya. Untungnya tidak demikian untuk perempuan, mereka masih bisa pakai kaos dan celana pendek.

Counter sewa ban
Untuk sewa ban single dikenakan tarif 20ribu dan untuk ban double seharga 33ribu per 2jam. Anehnya kami sempat ditanya nama penyewa, begitupun dengan bola untuk volley air disewakan dengan KTP sebagai formalitas.
Kami langsung menjajal slide dewasa tanpa ban, menaiki tangga kayu yang sebenarnya saya sendiri cukup ngeri keropos. Tapi karena katanya dibuat dari kayu besi, saya memberanikan diri meluncur dari ketinggian kurang lebih 15meter.Ternyata tidak terlalu menakutkan, bahkan jika terlalu kencang bisa ditahan dengan tangan dan kaki.
Slide Dewasa
Slide dewasa dengan ban bisa berdua maupun sendiri, yang ini cukup ekstrem dengan meliuk-liuk dan terjun dengan cepat. Cukup membuat was-was bagi pemula olahraga slide air seperti ini.
Dari seluncuran, kami lanjutkan menyusuri lazy river-nya yang masih terhubung dengan seluncuran air tadi. Tidak terlalu jauh dan alirannyapun tidak terlalu deras.

Lazy River-Waterboom
Tidak banyak areal bermain disini, hanya ada areal bermain air buat anak-anak tanpa slide dan kolam renang dewasa yang dibuatkan jaring volley air.
Areal lainnya dipakai untuk sarana outbound, aqua spa, fish terapi dan cabin-cabin yang butuh tambahan biaya untuk dinikmati.



Senin, 21 April 2014

Sejuknya aliran air di Curug Ngumpet

Masih wisata di kawasan Gunung Salak Endah, kali ini saya menuju ke salah satu curug (air terjun) yang tidak jauh dari pemandian air panas Ciparay yaitu Curug Ngumpet.

Ada beberapa curug yang ada di kawasan wisata Gunung Salak Endah ini seperti Curug Seribu, Curug Cihurang, dan beberapa lainnya yang saya lupa, namun saya menjatuhkan pilihan ke Curug Ngumpet karena katanya jalur lintasannya paling dekat dan tidak sulit ditempuh.

Curug Ngumpet
Benar-benar seperti sebutannya, curug ini memang terletak ngumpet dibalik tebing dan pepohonan sekitarnya. Airnya yang jernih dan dingin sangat menggoda para pengunjung untuk mandi ataupun sekedar membasuh kaki. Ketika musin hujan, alirannya deras mengucur dari ketinggian sekitar 15meter, namun berkurang ketika musim kemarau.

Aliran air Curug Ngumpet
Tarif masuknya juga tidak terlalu mahal, hanya 5ribu perorang dan parkir motor 10ribu. Disediakan juga kamar ganti yang berbayar 2ribu rupiah saja untuk berganti pakaian ataupun bilas.

Untuk makanan, biasanya jika musim liburan, banyak penduduk sekitar yang menjajakan makanan seperti sate ataupun bakso memasuki curug ini. Selain itu juga ada warung-warung jajanan khas tempat wisata yang menyediakan popmie, mie rebus, kopi dan snack-snack lainnya.

Senin, 14 April 2014

[Relaksasi] Pemandian Air Panas Ciparay Bogor

Bogor, siapa yang tidak mengenal kota yang terkenal dengan udara sejuknya ini. Salah satunya adalah kawasan wisata Gunung Salak Endah yang menyajikan keindahan alam berupa air terjun dan pemandian air panas alami dari pegunungan sekitarnya.

Hanya membutuhkan perjalanan kurang lebih 1-2jam untuk mencapai tempat ini, tepatnya ke arah timur kota Bogor menuju Jasinga sampailah ke pintu gerbang menuju Gunung Salak Endah.

Ciparay-Bogor
Di pintu gerbang Gunung Salak Endah Ini, pengunjung akan dikenakan tiket masuk senilai 10ribu untuk satu motor dan 30ribu untuk pengendara mobil. Belok ke arah kanan tepat sebelah mesjid, perjalanan ditempuh kurang lebih 200meter sampai di pintu masuk menuju jalanan menurun dengan anak tangga kurang lebih ratusan. Di pintu masuk ini, pengunjung dikenakan tarif 5ribu rupiah/orang baik dewasa maupun anak-anak.

Ciparay-Bogor
Ternyata Pemandian air panas Ciparay ini merupakan sebuah sungai yang di kiri kanannya adalah perbukitan gunung salak. Air sungainya sangat jernih dan tentu saja dingin layaknya air sungai pegunungan pada umumnya. Sementara dikiri kanan sungai terdapat cukup banyak sekali bangunan serupa saung-saung bambu khas daerah sunda.

Air panasnya sendiri ada disebelah kiri, yaitu tepat berasal dari tebing perbukitan yang ditampung dalam kolam kecil dan dialirkan melalui pancuran bambu. Namun ada juga pemandian yang berbayar 3ribu rupiah/orang untuk pengunjung yang hendak berendam.

Pemandian Air Panas
Bagi pengunjung yang hendak makan, warung-warung sekitarnya juga menyediakan berbagai macam makanan ala warteg sunda yang bisa dinikmati sambil duduk-duduk diatas saung. Saung disini disewakan penduduk sekitar untuk para pengunjung dengan tarif 30ribu untuk saung terbuka, sementara saung yang tertutup disewakan seharga 50ribu. Tidak hanya disewakan untuk sekedar duduk-duduk dan makan-makan, saung jenis tertutup ini juga disewakan bagi pengunjung yang hendak menginap dengan tarif yang bervariasi mulai 100-300ribu per kamar sesuai kesepakatan.


Selasa, 01 April 2014

Menikmati Ikan Bakar Di Tengah Waduk Jangari

Hari sudah menjelang siang ketika saya tiba di gerbang Waduk Jangari dari sepulang berlibur dari arah puncak Cipanas menuju Jakarta. Cuaca yang cukup panas membuat kami berpikir untuk mampir di waduk ini sekalian makan siang ikan bakar yang memang menjadi komoditi utama dari tempat ini.



Di gerbang kami telah dikenakan tiket masuk sebesar 5ribu dan untuk parkir kembali membayar 5ribu untuk motor.Kesan pertama saya melihat pemandangan disini tidak begitu menggembirakan dikarenakan kumuhnya daerah ini. Beberapa warung dan rumah warga disekitar waduk lebih mirip kampung-kampung kumuh pinggir kali Cipinang daripada tempat wisata. Pelataran parkir yang sebenarnya cukup memadai pun harus ikut memperburuk tempat ini karena tercium bau pesing yang tidak jelas.



Kami menyebrang ke tengah waduk untuk mencari tempat makan dengan menggunakan perahu kayu bermesin diesel dengan membayar sewa sebesar 60ribu karena hanya beberapa orang saja dalam perahu. Sementara untuk perahu yang penuh, perorang hanya dikenakan 20ribu rupiah saja sampai di tempat makan.
Disisni, rupanya lebih mirip industri perikanan daripada tempat wisata dikarenakan banyaknya keramba-keramba yang mengapung diatas waduk.Bahkan sepertinya lebih banyak keramba mengapung daripada areal kosongnya.

Sampai di warung makan, kami memesan ikan gurame bakar dengan harga yang cukup fantastis yaitu 100ribu/kg dan 80ribu/kg untuk ikan nila sudah termasuk nasi, lalapan, sambel dan kerupuk (tanpa minum). Sayangnya selagi menunggu ikan yang lama dibakar, pengunjung tidak disuguhkan kegiatan yang bisa mengisi waktu luang. Padahal keramba-keramba di sekitarnya sangat potensial jika pengunjung diijinkan untuk sekedar mancing ataupun menangkap sendiri ikan yang dipesan untuk dibakar. Saung-saung yang kami duduki tidak berjarak sama sekali antara satu dengan lainnya sehingga terkesan penuh sesak oleh pengunjung yang kebanyakan adalah rombongan keluarga. Hingar bingar obrolanpun tidak bisa dihindarkan lagi.


Akhirnya datang juga pesanan ikan bakar yang telah kami tunggu sejak kurang lebih  1jam lalu. Perut yang lapar di siang hari langsung saja makan ikan gurame yang tersaji dengan dua macam sambal, sambal kecap dan sambal jahe, cukup menutupi rasa kesal kami karena menunggu lama dan acuhnya pemilik warung atas kedatangan kami.