Senin, 08 Desember 2014

Bukit Gantole, Tempat Paralayang Puncak Pass

Bukit Gantole atau yang lebih banyak dikenal dengan lokasi paralayang di kawasan puncak pass, berada di sebelah kanan jalan dari arah Jakarta atau tepatnya berdekatan dengan mesjid Attaawun.

                                    

Saat sedang macet jika terkena oneway di puncak, lebih baik mampir ke tempat2 wisata sekitar seperti Bukit Gantole ini, daripada buang waktu di jalan raya yang membosankan.

Tarif masuknya pun murah meriah, hanya Rp.8.000/orang kita dapat pemandangan menakjubkan kawasan puncak Bogor dari atas bukit.


Jalanan berkelok juga terlihat jelas dari atas sini, bisa untuk mengawasi jalanan jika sudah tidak macet.


Sayang sekali waktu kebetulan saya kesana, tidak ada aktifitas paralayang atau memang mereka sudah landing karena dari kejauhan bisa terlihat parasutnya.



Diatas hanya ada beberapa pedagang dan pengunjung yang sedang asyik berfoto-foto ria atau hanya sekedar duduk-duduk ngobrol sambil menikmati pemandangan kebun teh dan Cisarua dari kejauhan.





Me @Bukit Gantole




Minggu, 19 Oktober 2014

Taman Matahari Puncak

Wisata puncak, memang tak ada matinya ya..
Kirain liburan ditengah bulan kayak begini bakalan sepi pengunjung, tapi ternyata semua diluar dugaan.
Berawal dari keluar tol Gadog, kendaraan sudah padat merayap padahal katanya satu arah mulai di jam 10 pagi itu. Tetap saja macetnya juga aneh,  ada 2 bis mogok rupanya, selebihnya lancar.
Taman matahari terletak di sebelah kiri jalan Labuan-Cianjur, sebelum Cimory, ada baleho tidak terlalu besar yang memuat simbol seperti department store "Matahari". Sempat berkali-kali pengen mampir akhirnya baru sekarang kesampaian.

Taman air terjun batu

Harga tiket masuk perorang 20ribu untuk weekend dari yang dulu katanya hanya seharga 10ribu rupiah saja.
Haha, pantes saja pengunjungnya bejibun kayak semut. Rupanya ada puluhan bis besar yang sudah lebih dulu terparkir disana, belum lagi dengan yang baru saja datang..

Booth ticket dan main gate Taman Matahari

Ini sih tempat wisata murah meriah, cocok buat rombongan wisata keluarga. Banyak permainannya pula disini, buat anak-anak maupun dewasa..
Tapi kemanapun pandangan mata mengarah, sepertinya semua pengunjung disini rata-rata hanya senang untuk duduk-duduk beralas tikar sewaan. Sementara yang masih muda-muda atau anak-anak mereka berkeliling dari satu wahana ke wahana lainnya.

Kolam Anak Taman Matahari

Disini paling dominan dengan wisata permainan air seperti rafting, perahu naga, bola air atau sepeda air. Ada juga waterpark lengkap dengan slide dewasa dan anak, Sunshine Bay Waterpark namanya. Masuknya harus membeli tiket terusan seharga 50ribu perorang untuk paket weekend.

Rafting Taman Matahari

Ada Outbound seperti Bungi Jumping, Flying Fox, bersepeda, berkuda dan lainnya..
Untuk berkeliling, ada mobil wara wiri 10ribu yang dimodif menjadi berbagai jenis hewan berjalan seperti dino, koala, harimau dan lainnya. Sangat atraktif untuk memancing anak-anak naik mobil tersebut.

Mobil Wara-wiri Taman Matahari

Saya sendiri hanya senang dengan permainan memancing ikan di gazebo sambil selonjoran kaki. Tapi diluar ekspektasi, udah semangat-semangatnya mancing, eh ternyata pancingnya tanpa mata kail.. haha
Sampe botak juga gak bakalan dapat tuh ikan. Padahal bagi saya, ngeliat ikan gede warna warni kayak gitu aja sudah menjadi suatu hiburan, apalagi kalo ampe bisa narik ikan.. hehe

Area permainan anak Taman Matahari

Walaupun terbilang baru dan  masih dalam perbaikan sana sini, fasilitas sudah cukup lengkap, toilet, mushola, badut-badut, zona permainan anak, air terjun buatan, patung-patung dan lain-lainnya.
Penjual makanan dan oleh-oleh juga berseliweran menjajakan dagangannya, kebanyakan dari warga sekitar. Namun ada juga yang khusus disediakan pengelola seperti food court dan pusat cindramata.

Patung-patung Taman Matahari
Saya pun akhirnya mau membeli bunga kerajinan kayu yang ditawarkan seharga 25ribu, menjadi 15ribu rupiah saja. Itu untuk yang ukuran sedang, kalau untuk yang besar mungkin bisa ditawar seharga 30ribu saja jadinya. Lumayan cantik untuk menghias ruangan..



Pusat Cinderamata Taman Matahari


Sabtu, 20 September 2014

Jungleland

Saya baru pertama kali berkunjung ke jungle land, salah satu wahana permainan anak dan dewasa mirip dufan yg baru beroperasi di kawasan  Sentul sekitar 1tahunan.


Dari Jakarta Pasar Rebo, saya naik bis arah Bogor lalu minta turun di pinggir tol dekat exit tol Sentul. Di Belanova mall, janjian sama teman menuju Jungleland naik motor.
Sebenarnya ada  kendaraan khusus menuju Jungleland yang katanya gratis, tapi gak tahu kayak gimana.



Parkir motor 5ribu perak, jalan kaki lumayan jauh dari parkiran motor karena harus melingkari kanal air sungai. Mana panasnya hawa daerah Sentul benar2 bikin mateng kulit nih.. fiuh
Gerbangnya depan tampak megah dengan beraneka resto kiri kanan jalan layaknya sebuah pameran sebelum mencapai gate ticket.



Pantas saja harga tiketnya juga mahal, ya setara dufan lah, tapi tetap saja pengunjungnya bejubel dari perorangan maupun corporate. Saat membeli tiket, saya diberikan tiket diskon 20% ke the Jungle dan free htm ke Junglefest yang masih merupakan 1pengelolaan dengan Jungleland.



Lumayan buat nanti iseng-iseng lagi maen ke Bogor..hehe Ada banyak macam wahana permainan disana, zonanya juga macem-macem. Tapi saya tidak terlalu memperhatikannya, yang jelas saya hanya berhasil naik ayunan dewasa dan kincir raksasa saja. Alasannya karena antrean yang begitu panjang dan juga tidak berani saja.. gimana rasanya badan bisa dijungkir balik kayak gitu?! :P




Mungkin bagi orang yang suka tantangan hal semacam itu mengasyikan, tapi bagi yang jantungan dan kesehatan kurang lebih baik jangan deh..

Berayun-ayun..:P



Nih dia tampilan waktu saya naik ayunan, begitu turun kepala langsung berasa pusing gak keruan..
Saya bisa naik, itupun karena sempat gerimis sebentar, tidak ada lagi antrian dan permainan dihentikan sementara. Pas hujannya berhenti, langsung saja antre dluan disana karena paling dekat. Untungnya cuaca juga jadi sedikit adem sehabis hujan.



Dekat sana ada Splash boat, Roller Coaster warna ungu yang beroperasi.Roller coaster terekstrim warna merah dan sarang burung sedang tidak dioperasikan.

Brakbrikbruk Dewasa



Ada brakbrikbruk, main mobil2n anak dan dewasa, kereta-keretaan, kuali api. Semua yang disini ada permainan dewasa dan anak-anaknya, tapi hanya permainan anak saja yang tidak ada antrean.

Hihibeuran-Jungleland

Naik kincir raksasa seperti bianglala di dufan, saya tak berani melihat sekeliling, saking takutnya saya hanya melihat ke pijakan kaki tanpa tengok kiri-kanan.. :D (payah, ngapain maen kesini kalo tidak berani?!)

Kincir Raksasa


Pemandangan dari atas kikinciran




Disco-Jungleland


Permainan yang ekstrim lainnya hihiberan, disco, petir, semuanya terlalu menakutkan ah..
Ada rumah hantu, dunia dino, candi buatan dan bermacam permainan anak lainnya.
Hanya saja beberapa wahana dan beberapa sudut Jungleland masih dalam tahap pengerjaan dan banyak yang belum beroperasi.



Hiburan langsung, pengunjung disuguhkan pentas drama dan juga penampilan band lokal.
Untuk makanan minuman dan snack, banyak penjual yang menyajikan dengan harga standar buat tempat wisata.


Live performance- Band Lokal


Fasilitas umum juga tersedia seperti toilet dan mushola juga bangku-bangku pengunjung yang tersebar di seantero Jungle land.



Ornamen depan ayunan anak-anak



Petir Jungleland


Me @ Jungleland 1
Me @ Jungleland 2

Minggu, 17 Agustus 2014

Berkunjung ke Curug Bidadari atau Sentul Paradise Park

Inilah dia Sentul Paradise Park..
Lokasinya tidak terlalu jauh dari Jakarta, dari keluar pintu tol Sentul City, tinggal belok lurus lewat bawah yang menuju Perumahan Green Valley, mentok tinggal belok kiri ke arah Bojong Koneng.

Tidak begitu susah, karena tanpa bertanya penduduk sekitarpun banyak petunjuk di sepanjang jalan.

Yang namanya kawasan sentul city, jalanannya mulus banget ternyata. Maklum lah disini merupakan kawasan yang sedang dikembangkan, karena lokasinya cukup strategis dan yang utama tidak jauh dari pusat ibukota. Banyak kompleks perumahan yang turut mendukung terciptanya sebuah kota kecil baru yang sedang berkembang.


Tapi semakin menaiki kawasan perbukitan,terutama yang menuju sentul paradise park ini, rupanya semakin tidak bagus..

Jalanan berbatu dan menurun, kadang berpasir kerikil, sangat membutuhkan perhatian ekstra buat pengendara motor maupun mobil.



Dan lagi sebelun masuk pintu gerbang, jauh sekitar 200-300meter, abg-abg tanggung dari warga sekitar sudah mencegat setiap pengunjung untuk pungutan liar yang katanya untuk retribusi jalan? Haha, istilahnya lumayan terdengar keren.. (tapi bikin males)

Kemudian masuk, harga tiket masuk bayar 40ribu per orang, di dalam ada pengelolaan parkir lagi yang tanpa struk sebesar 5ribu..

Dari gerbang masuk masih lanjut sejauh setengah atau satu kilo lagi dengan jalanan rusak lumayan parah, daerahnya rawan longsor, Sentul memang kawasan perbukitan, gunung kapur, tapi bukan daerah sejuk seperti puncak. Justru udaranya cenderung hangat, dan siang hari pasti sangat panas karena tidak adanya pepohonan disekitar lokasi..

Setelah masuk, lumayan sih curugnya, pemandangannya juga cukup indah. Tinggi curug kira-kira 10-15meter meluncur dari atas bukit batu, airnya tidak terlalu kotor menurut saya, gak tahu kalau waktu hujan. Jika berada dekat curug, hawanya juga cukup adem karena titik-titik air curug yang tertiup angin.

Fasilitas juga cukup lengkap, ada mushala yang masih/sudah dibangun dari bambu, wc & tempat bilas umum yang berbayar 2ribu, aneka tempat makan, penyewaan ban/saung, permainan flying fox yang melitang diatas kolam renang dan terapi ikan.

Diluar semua itu, menurut saya tempat ini potensi wisatanya lumayan, hanya saja perlu pengembangan dan pengelolaan yang lebih serius lagi. Saran saya Perlu adanya perbaikan jalan, penanaman pohon agar tidak terlalu panas dan adanya bangku duduk untuk pengunjung.

Saya tidak recommend untuk pengunjung luar kota, tapi untuk warga kawasan sekitar lokasi sih ok-ok saja sekedar untuk menghabiskan waktu libur tanpa perlu pergi jauh dan biaya mahal.

Rabu, 06 Agustus 2014

Tangkuban Perahu di Libur Lebaran

Asyiknya liburan itu, kalau masih bulan puasa karena anti macet dan bejubel di tempat wisata.

Dari pemandian Ciater, saya yang berangkat dari arah Garut hanya lurus saja menuju kawasan Lembang Bandung kemudian belok kanan menuju Tangkuban Perahu.

Dugaan saya sedikit meleset, ternyata sebelum lebaran pun tempat ini sudah ramai pengunjung entah dari warga sekitar yang ngabuburit atau juga dari luar kota.

Bayarnya hanya 10ribu rupiah saja per orang untuk harga tiket masuk wisata Tangkuban Perahu ini. Hawa adem telah terasa ketika memasuki areal pintu masuk dan melewati jalanan mulus yang berkelok dengan kiri kanan pepohonan rindang.

Inilah Tangkuban Perahu..

Kawah Tangkuban Perahu

Hari menjelang siang dan matahari bersinar cerah, namun tetap saja terasa sejuk di tempat ini. Bahkan kabut sering kali menyelimuti tempat ini, menambah indahnya alam disini.

Pengunjung juga dapat bersantai di areal tempat yang lebih tinggi untuk menikmati keindahan alam ini, namun menurut saya pribadi, pemandangannya kurang bagus dari sini.

Pemandangan Tangkuban Perahu

Menuju pemandangan kawah, saya melewati kios-kios penjual oleh-oleh dan perlengkapan pakaian hangat seperti syal&topi kupluk, dan banyak sekali penjual aneka makanan dan minuman khas tempat wisata.
Ada banyak penjual jagung bakar juga disini dan aneka minuman hangat seperti bajigur.


@ Tangkuban Perahu.. Narsis :P

Yang paling saya suka disini selain karena udaranya yang sangat sejuk, juga karena disini banyak disediakan tempat-tempat duduk yang langsung menghadap kawah. Jadi pengunjung dapat berlama-lama duduk disini sambil menikmati pemandangan kawah, ditemani segelas bajigur dan gorengan baru matang dan sesekali hembusan angin membawa titik-titik kabut menerpa wajah.. Hmmm... Asli mantaff.. haha





Rabu, 30 Juli 2014

CAMPING DI RANCA UPAS

Setelah dari Kawah Putih, saya menuju bumi perkemahan Ranca Upas.Itu karena ketika menjelang senja, masih saja jalanan menuju turun pulang terjadi kemacetan cukup parah.

Akhirnya karena lokasinya sedikit berhadapan dengan kawah putih, saya mampir kesana sambil menunggu macet terurai, berharap jika agak malam sudah tidak macet lagi.

Dengan membayar 10ribu per orang untuk brkunjung maupun camping semalam.

Tidak jelas apa yang saya tuju disana, saya hanya iseng makan indomie telor seporsi 10ribu dan teh manis 3ribu. Melihat-lihat beberapa keluarga yang sedang berkemah mulai menyalakan api unggun, memasak nasi dan ada bau ikan asin, itu juga yang bikin ngiler. Waduh... pengen ngerasain kayak gitu..

Ditambah udara dingin dan kabut yang mulai turun. Duh.. suatu hari nanti pasti saya akan camping disini. Pengenn.. hwaa.. ;(


Jalan berkeliling, saya melihat penangkaran rusa. Rusa-rusa yang sedang makan rumput..




Diseberang sana ada kolam pemandian air panas dengan tarif 15ribu per orang. Pengen nyemplung dingin-dingin begini, sayang ga bawa baju ganti.

Akhirnya hanya melihat-lihat rusa makan sambil saya pun makan cakue goreng..

Semakin malam, semakin dingin dan berkabut, saya akhirnya tidak tahan juga berlama-lama disini walaupun sudah memakai jaket.

Saya pun pulang dengan tekad ingin berkemah disana suatu hari nanti, tapi.. harus dengan prsiapan jaket super hangat tentunya.Biar ngak beku.. :P

KAWAH PUTIH CIWIDEY

Musim liburan kali ini, saya sengaja pergi menuju kawasan Bandung Selatan di hari kedua lebaran. Hal ini dilakukan agar menghindari kemacetan yang biasa terjadi pada musin libur lebaran seperti sekarang ini.

Dari sehari sebelumnya telah menjelajahi wisata daerah lembang ciater dan menginap semalam disana, pagi jam10 saya checkout menuju Soreang.

Ketika turun menuju pusat kota Bandung, benar saja terjadi kemacetan karena banyaknya wisatawan yang menuju lembang.Untungnya saya sudah menuju tempat lain walaupun sedikit ketar ketir juga gimana menuju Ciwidey, pasti akan terjebak macet juga.

Tapi ternyata perjalanan saya telah diberkati, sehingga kemacetan ataupun hujan tidak menimpa saya sampai di Hotel yang telah dibooking sebelum keberangkatan pada jam12.

Setelah beristirahat dan mandi sebentar, saya pun menuju kawah putih dengan bersemangat.

Jalan semakin menanjak, semakin padat merayap dan akhirnya benar-benar macet. Walaupun polisi ikut mengurai kemacetan, tetap saja tidak macet tak terelakan.

Banyak diantaranya yang berhenti dipinggir jalan untuk memetik strawberry sendiri seharga rata-rata 35ribu per kilo ataupun yang mampir ke tempat makan.Itu juga salah satunya yang bikin macet, belum lagi jalanan kecil berkelok dan pengendara motor yang ambil jalur tengah.

Untung saja suasana pedesaan yang sejuk dan pemandangan pertanian cukup melegakan mata jika melihatnya.

Oiya, saya sendiri sempat melihat kecelakaan yang menimpa pengendara motor di sebuah tikungan jalan,sampe berlumuran darah.Hiyy, ngeri juga ngeliatnya..makanya berhati-hatilah saya disana..

Kawah Putih
Kali ini hanya pengendara mobil saja yang boleh masuk atau naik ke kawah putih, sementara pengendara motor bisa menggunakan mobil angkutan khusus yang dbayar dengan membeli  tiket seharga 13ribu per orang. Cukup nyaman sih, namun karena jalanan yang nanjak dan berkelok sangat tajam ditambah sopir yang ngebut, alamak.. berdoalah dalam hati agar tidak melenceng ke jurang..Haha

Angkot khusus kawah putih


@Kawah Putih
Udaranya sangat sejuk, pemandangan yang bagus di kawah putih.Pantesan aja katanya disini banyak digunakan untuk membuat photo prewedding.Kabut putih yang menutup danau kehijau-hijauan, ditambah tebing gunung serta tetumbuhan yang kering, sungguh pemandangan eksotik. Sayang sekali pengunjung hari itu lumayan penuh, jadi tidak puas dan leluasa buat berfoto ria.

Goa Kawah Putih
Bau belerang juga cukup mengganggu saya, walaupun tidak begitu menyengat hidung seperti di Kawah Sikidang, tapi lama disana membuat pusing.

Untuk fasilitas disini cukup lengkap, ada angkutan umum, ada toilet, mushola, beraneka macam makanan, oleh-oleh serta areal parkir yang cukup luas. Harga makanannya pun rata-rata sama seperti makanan ditempat wisata lainnya.

Senin, 12 Mei 2014

Penampilan baru Taman Buah Mekarsari

Setelah hampir setahun lalu tutup sementara karena adanya renovasi, akhirnya Taman Buah Mekarsari kembali dibuka pada awal Maret lalu. Apanya sih yang berubah?


Halaman parkir menjadi lebih luas, dan ada penggunaan semacan gelang yang digunakan untuk menyimpan eticket ketika masuk lokasi taman buah. Penggunaan gelangnya sendiri cukup gampang, tinggal menekankan bandul gelang ke detector yang ada di gate pintu masuk.



Harga ticket masuk perorang dikenakan 25ribu rupiah saja dengan mendapatkan gelang warna oren yang bisa diisi uang elektronik untuk membeli ticket kereta wisata, naik permainan kereta listrik dan lain hal sebagainya. Uang elektronik tersebut, jika tidak terpakai selama didalam lokasi taman buah bisa ditukar kembali dengan uang sungguhan sesuai dengan saldo yang masih tersisa pada gelang.


Naik kereta wisata ke danau mekarsari, melewati berbagai macam kebun buah-buahan, untuk sekali jalan dikenakan tiket seharga 5ribu rupiah perorang. Selain kereta, disini disewakan juga sepeda untuk berkeliling perkebunan.
Sayang sekali waktu saya kesana, sedang tidak ada panen buah sehingga tidak bisa memetik buah sendiri seperti yang saya angan-angankan sebelum masuk kesini. Adapun disini sedang musim buah cempedak yang pengunjung bisa beli di 'Fruit Shop'-nya Mekarsari. Tapi disana bukan hanya cempedak yang dijual, ada belimbing dewi, durian montong, jambu, kesemek dan lain sebagainya yang harganya sama aja seperti diluar sana.


Karena tidak ada yang bisa dinikmati selain pemandangan pepohonan buah, taman air mancur, akhirnya saya menuju ke pinggiran danau. Lumayan untuk sekedar duduk-duduk diatas tikar sambil melihat beberapa keluarga bermain sepeda air dan akhirnya kembali pulang.

Senin, 05 Mei 2014

Hamparan hijau perkebunan teh gunung mas

Hamparan hijau kebun teh berselimut kabut, berpadu dengan nuansa sejuk khas daerah pegunungan..
Inilah salah satu daya tarik kawasan puncak Bogor.
Tak bosan-bosannya warga Jakarta berbondong-bondong melakukan wisata ke daerah ini.
Selain karena sejuknya udara disini, pemandangan yang alami, juga karena lokasinya tidak terlalu jauh dari ibukota yang bisa ditempuh kurang dari 1jam dengan lalu  lintas normal.
Perkebunan  teh gunung mas, berada sebelah kanan dari arah Jakarta sebelum puncak pass dan mesjid At-taawun.Tarif masuk hanya sebesar rp.2500/orang.
Disini ada lokasi camping, ada penginapan berupa villa eksotis di tengah kebun teh, ada juga tempat outbound.
Pengunjung bisa menyewa kuda dengan tarif yang bisa ditawar dari penyedia, mengelilingi perkebunan teh, ataupun sekedar berfoto.

Family time di Waterjoy Harvest City

Musim liburan anak sekolah telah tiba, mari bersuka cita mengajak putra putri anda bermain air di Waterjoy Harvest City. Biaya yang dikeluarkan juga tergolong cukup murah yaitu hanya 23ribu perorang, sehingga tidak memberatkan para orang tua yang hendak mengajak anak-anak bermain sekeluarga.

Waterjoy adalah wahana permainan air dan kolam renang yang ada di perumahan Harvest city - Cileungsi, cukup mudah dijangkau dari Jakarta dengan adanya jalan tol yang menuju Cibubur.


Permainan air disini tidak terlalu luas, hanya ada satu seluncuran anak , satu seluncuran dewasa dan satu kolam renang olympic yang dalamnya kurang lebih hanya 1 meteran. Karena Ini memudahkan para orangtua untuk mengawasi anak-anaknya bermain air.



Untuk sewa ban dewasa, dikenakan tarif 25ribu dan ban anak-anak dikenakan tarif 15ribu rupiah saja. Ban bisa dipergunakan seharian dari jam sewa sampai tutup sekitar jam 17.00 wib.