Tampilkan postingan dengan label wisata tabanan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label wisata tabanan. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 15 April 2017

Gadon Beach (It's like private beach)

Belum banyak yang tahu mengenai tempat ini.

Perjalanan dari Tanah Lot menuju sini tidak begitu jauh jaraknya. Kurang lebih 15menit menuju pantai Kedungu, namun kami tidak sampai disana melainkan langsung masuk ke jalanan yang belum di aspal dan gapura yang belum selesai dibangun.

Motor bisa masuk menyusuri jalan rusak yang kiri kanannya merupakan pesawahan hijau, kemudian jalan kaki menyusuri jalan setapak yang hampir tidak terlihat karena rerumputan yang tumbuh subur.

Di kejauhan terlihat beberapa ekor lembu diatas hamparan hijau rerumputan.
Kemudian kita akan disuguhi aroma hamparan padang rumput dan angin pantai berbaur menjadi satu.

Karena belum banyak wisatawan luar yang tahu, tempat ini seperti surga tersembunyi saja bagi yang pertama kali mengunjunginya.

Deburan ombak yang menghantam karang lumayan kencang sehingga terkadang menyisakan titik-titik air di udara. Pasirnya pun cukup halus sehingga kita akan senang berlari-lari main air, namun tentu bukan untuk berenang apalagi membawa anak-anak.

Kebanyakan yang datang ke tempat ini sore menjelang malam, duduk-duduk diatas hamparan padang rumput sambil menunggu moment sunset.

Sebaiknya memang datang sekitar jam5an agar tidak terlalu terik matahari, namun buat yang ingin merasa berada di private beach datanglah lebih awal.

Senin, 05 Desember 2016

Wisata Bedugul : Pura Ulun Danu Beratan

Walaupun tidak terlalu jauh dari Denpasar, tapi untuk ke tempat ini pagi-pagi rasanya tidak mungkin mengingat hujan yang tidak pernh tau waktu sekarang-sekarang ini.
Kami memilih booking hotel via Traveloka, lumayan hemat waktu jadinya walaupun berangkat malam harinya.

Setelah pagi sarapan, kamu langsung menuju pura karena baca-baca web katanya harus pagi-pagi kunjungan biar tidak hujan dan berkabut. Benar saja, pagi itu masih cerah ada matahari sehingga kami bisa puas selfie-selfie di sekitar pura.

Tiket masuknya juga tidak terlalu mahal, hanya 20ribu/orang dan puranya tidak jauh dari pinggir jalan.

Komplek pura sendiri tidak boleh dimasuki wisatawan, hanya dilewati saja. Untuk berfoto dan lain-lain adanya dipinggir danau persis seperti di gambar uang biru 50ribuan.

Pemandangan dengan latar pura, danau dan perbukitan yang berawan, sungguh menakjubkan. Ditambah dengan udara yang sejuk serta hangat matahari pagi, rasanya kami akan betah berlama-lama berwisata sekitaran sini.

Lanjut berniat ke Lovina, eh keburu hujan gerimis dan kabut turun sepanjang jalan diatas danau buyan. Akhirnya kami berhenti untuk makan bakso ayam sambil menikmati pemandangan Danau Tamblingan yang berkabut diatasnya. Oh ya, untuk yang muslim mesti jeli pilih-pilih makanan disini ya karena kebanyakan yang jual makanan disini menu nonhalal.

Tidak perlu ke Kintamani ternyata, disini juga kabutnya lumayan tebal dan tentunya bikin udaranya dingin sekali. Lanjut ke arah jalan gitgit juga sma, jalanan yang berkelok-kelok tajam, licin dan menurun serta kabut yang agak menghalangi pandangan.. Berhati-hatilah kalau rem-nya bermasalah.

Kamipun akhirnya memilih kembali pulang setelah tahu jalanan menuju air terjun Gitgit medannya terlalu sulit untuk kami tempuh. Begitupun untuk memasuki Kebun Raya Bedugul yang luas, kami memilih mundur mengingat kami tidak membawa makanan atau tikar untuk berpiknik disini.

Thanks Bedugul, see you next time..