Kamis, 14 April 2016

Taman Mini 2016

Bagi warga Jakarta dan sekitarnya yang bingung mau berakhir pekan kemana, coba saja berkunjung pagi-pagi ke Taman Mini Indonesia Indah(TMII). Selain karena tiketnya yang cukup murah l, hanya rp.10.000/orang, bahkan katanya gratis bagi pengunjung yabg berpakaian olahraga bila datang sebelum jam7 pagi. Entahlah benar apa tidaknya, tapi memang tempat ini akan ramai sekali jika pada libur terutama musim liburan anak sekolah.

Meskipun pagi hari, banyak yang jogging atau bersepeda dengan menyewanya di beberapa tenan yang khusus menyewakan sepeda.

Semua Jakarta tentu pernah ke tempat ini. Disinilah konon semua yang mencerminkan Indonesia itu berada. Semacam Indonesia versi mini, dari pulau-pulau buatan yang ada di tengah danau, rumah-rumah adat dari seluruh daerah, museum-museum, taman-taman satwa, sampai taman hiburannya juga ada.

Tapi tentu saja untuk masuk ke areal-areal taman hiburannya, pengunjung harus membeli tiket lagi ya. Dari yang murah untuk taman-taman satwa atau taman legenda, gratis seperti di rumah-rumah adat, sampe yang agak mahal seperti snowbay atau theater imax keong mas. Hampir semua ada disini..

Jika dikelilingi seharianpun, sepertinya waktunya tidak akan cukup dalam sekali kunjungan saja untuk menjelajahi Indonesia mini ini.

Cukup bangga juga dengan keragaman budaya dan membayangkan betapa luasnya negeri ini.

Negeri Indonesia..

Selasa, 05 Januari 2016

Solo touring ke Ujung Genteng

Libur tahun baru 2016 saya kali ini iseng-iseng pengen ke ujung genteng. padahal sebenarnya sudah lama sekali pengen berkunjung kesana.. tepatnya sudah 3tahun, baru terlaksana.Itupun rada maksa karena waktu libur tinggal 2hari lagi.

Berbekal GPS dan hasil browsing sana sini, jadilah berangkat pagi sekitar jam8an berdua saja boncengan dari Cibadak, Sukabumi.

Kami melewati jalan cikidang yang berliku, mampir sebentar sarapan bubur, lanjut ke pelabuhan ratu sampai jam10. Belok kiri, ambil jalur ke warung Kiara menuju Surade melewati jalan berkelok-kelok ditengah hutan perbukitan dan perkebunan teh.

Untungnya pas musim liburan kayak gini banyak yang liburan juga, tapi tidak sampai macet.
Pertama saya kira curug Cikaso itu berdekatan dengan pantai ujung gentengnya, tapi ternyata salah besar. lumayan jauh ya.. ada kali 30-45menit perjalanan dari pantai ujung gentengnya.tidak recommended buat yang berkunjungnya cuma sehari pulang pergi.

Pantai Ujung Genteng

Sampai jam1 di Ujung Genteng pantainya bayar retribusi 10ribu tanpa tiket sama petugas yang jaga pinggir jalan, dan 3SPBU disana tutup semua pemirsah.. kehabisan bensin ya ngecer jadinya. 

Kami sedikit kecewa sebenarnya sampai disana, pantainya kotor sekali. Banyak sampah bertebaran, mungkin bekas tahun baru dan adanya pasar malam semalam tadi. Sedih ngeliatnya.. 
Jalanan di sepanjang bibir pantai juga rusak, tidak seperti jalan bibir pantai pelabuhan ratu. Di sepanjang bibir pantai juga terlimat kumuh, kurang tertata rapi. Tidak ada hotel, hanya pondokan-pondokan milik pribadi dan beberapa yang terlihat lebih mirip kos-kosan.

                                

Padahal sebenarnya pantainya lumayan bagus ya, pasir putih dan kebetulan mungkin air laut lagi surut, jadi bisa berenang di air yang dangkal dan sangat luas. Jauh dari ombak juga sehingga yang bawa putra putri tak perlu khawatir anak kecilnya terbawa arus ombak.
Seperti di kolam renang saja, di kejauhan ada pantai lagi atau karang yang mencegah ombak sampai ke tepian. Beberapa orang bisa berjalan sangat jauh ke tepian ombak menyusuri air laut yang dangkal.

Sunset Ujung Genteng

Ujung genteng

Sayang, waktu itu sunsetnya kurang sempurna... tertutup awan hitam, maklum musim hujan.
Mengingat musim hujan dan perjalanan pulang yang sangat jauh, kami buru-buru pulang. Baru teringat bensin yang sudah mau habis dan jalanan hutan yang berliku-liku.

Bersyukur kami waktu SPBU buka walaupun ngantre lumayan jauh, pulang jam6 sore.
Horor sekali perjalanan kami setelahnya. Jalanan hutan berliku dan tidak ada penerangan sama sekali, hujan pula permirsah,..lengkap sudah kekhawatiran kami, yang lewat jalanan situ bisa dihitung beberapa saja...wkwkwkkk

Karena takut tanjakan Cikidang yang gila, akhirnya kami memutuskan melewati jalan Cikembar. Syukurlah jalanan lancar..



Senin, 02 November 2015

Telaga warna yang tak bermakna

Mampir sebentar, hitung-hitung menunggu macet. Talaga warna yang jalan masuknya cuma masuk motor diantara warung-warung dekat puncak pas..
Masuk kira-kira 300meter dari gang, diantara perkebunan teh.
Tarif masuk 10ribu per orang kalau gak salah, parkir 4ribu, ekspektasi saya lumayan lah buat duduk-duduk sambil ngopi bawah pohon.

Tapi rupanya mengecewakan sekali. Telaganya tidak begitu luas, memang hijau seperti pepohonan sekitarnya. Ada semacam penginapan juga, semacam rumah-rumah kayu. saya lihat tarifnya 300ribu/malam dipinggir telaga, tapi sepertinya kurang meyakinkan.
Sepertinya jarang yang menginap disana, kesan kurang terawat dan kotor. Terasnya malah dijadikan tempat duduk2 dan tiduran sama pengunjung danau.
Yang rada menonjol dan mengingatkan tempat disana itu cuma banyak monyet-monyet liar yang seringkali mencuri makanan para pengunjung.Berebutan dan bergelantungan dekat pengunjung seperti sudah terbiasa dengan kehadiran manusia.
Ada flying fox yang melintasi tengah telaga. Ada "jungle tracking" juga..
Saya coba ikuti jalur jungle tracking-nya, sama sekali tidak menarik.


Yang mengejutkan, kami berpapasan dengan 4orang wisatawan (dari India sepertinya) yang menanyakan apakh ada hal menarik lainnya di atas sana.
Kami bingung mau berkata apa selain memberikan keterangan yang sebenarnya  bahwa disana tidak ada apa-apa.Apalagi si turis mengatakan bahwa mereka telah membayar seharga 300ribu berempat hanya untuk masuk ke tempat tersebut. Wow.. Inikah Indonesia? Haha..
Karena penasaran, kami pun lihat tarif masuk disana bagi turis asing. Memang seharga itu, tapi mereka tidak dikasih karcis masuk sama sekali..
Tidak seperti Taman bunga nusantara yanh di Cipanas, HTM turis asing dan lokal yang tidak beda jauh.
Ini yang kelola pemerintah atau swasta sih? Entahlah..
Seringkali kami tak habis pikir dengan tempat-tempat "wisata" seperti itu.


Pas keluar, kami lihat ada juga beberapa turis arab yang menanyakan harga tiket yang akhirnya tidak jadi masuk kesana.. Smart choice :P

Minggu, 02 Agustus 2015

Taman Bunga Nusantara

Mumpung lagi semangat nulis nih, biasanya selalu gak ada mood buat review kembali moment liburan.
Sampe rumah kecapean, mandi, makan, tidur, selesai dah urusan liburan. Hehee..

Kali ini aku baru pulang maen ke Cianjur, tepatnya di kawasan Cipanas puncak yaitu ke Taman Bunga Nusantara.

Sebenarnya bukan kali pertama man kesini, sbelumnya sempat beberapa kali kesini. Bahkan pernah sekali aku nekad jalan sendiri kesini demi melihat bunga-bunga yang ada disini.


Taman Bunga kali ini benar-benar penuh warna, tentunya karena warna warni bunga yang bermekaran disini. Biasanya bunga-bunga disini dengan tidak banyak berbunga tapi kali ini banyak sekali bunga warna-warni. 
Mungkin karena pas libur lebaran kali ya, atau karena sebentar lagi hari jadinya taman bunga ini?

Happy deh kalo banyak bunga begini. Rasanya perasaan hati juga ikut berbunga-bunga.. ceria.. haha



Harga tiket masukya juga tidak tergolong mahal, cuma 30ribu/orang sudah termasuk asuransi. Mantaf dah..
Saatnya puas-puasin jeprat-jepret sesuka hati..

Kalau gak mau panas-panasan jalan kaki, pengunjung bisa naik dototrain 40ribu (kalau ga salah) atau wara-wiri 5ribu. Cukup reasonable mah yang wara-wirinya aja dah, murmer..








Disini ada spot yang paling favorite nih buat aku, tempat buat ngadem dan disini lebih tenang aja karena ada kolam ikan dan angsa putih juga black swan-nya. Kalo yang bawa makanan kayak roti, asyik juga tuh kasih makan ikan-ikan, bisa jadi hiburan tersendiri. Disini tempatnya..






Sabtu, 01 Agustus 2015

Resep Tongseng Sapi


Tadinya cuma iseng-iseng di rumah karena libur panjang, bingung pengen makan apa. Yang jualan juga belum pada banyak. Maklum habis lebaran, orang pada pulang kampung.
Akhirnya terpikir buat bikin tongseng sendiri di rumah.
Berbekal browsing internet dan ajian kira-kira rasa dari tongseng yang biasa dibeli, jadilah tongseng sapi bikinan sendiri.
Mungkin rasanya jauh mendekati otentik, tapi yang penting orang di rumah semua suka. Hehe..

Bahan :
- 300gr daging sapi, potong kecil-kecil
- 4lb kol, iris tipis
- 10biji rawit hijau, iris tipis
- 3sdm minyak goreng
- 2sdm kecap manis
- 1sdm gula merah sisir
- garam secukupnya
- penyedap rasa ayam secukupnya
- 3lb daun salam
- 1btg serai, geprek
- 5siung bawang merah, iris tipis
- 1buah tomat, iris
- 1batang daun bawang, iris

Bumbu halus:
- 1sdt ketumbar
- 1sdt merica butir
- 3btr kemiri sangrai
- 1cm kunyit
- 1cm jahe
- 1cm lengkuas
- 3biji cabe merah keriting
- 5siung bawang putih

Proses pembuatan:
- Panaskan minyak, tumis bawang merah dan bumbu halus
- Masukan daging sapi, daun salam dan serai
- tambahkan air, kecap manis, gula, garam dan penyedap rasa
- Biarkan mendidih sampai daging empuk
- Cicipi, setelah dirasa pas, masukan kol, tomat, rawit hijau, daun bawang
- Masak sebentar, angkat dan sajikan selagi hangat.

Senin, 08 Desember 2014

Bukit Gantole, Tempat Paralayang Puncak Pass

Bukit Gantole atau yang lebih banyak dikenal dengan lokasi paralayang di kawasan puncak pass, berada di sebelah kanan jalan dari arah Jakarta atau tepatnya berdekatan dengan mesjid Attaawun.

                                    

Saat sedang macet jika terkena oneway di puncak, lebih baik mampir ke tempat2 wisata sekitar seperti Bukit Gantole ini, daripada buang waktu di jalan raya yang membosankan.

Tarif masuknya pun murah meriah, hanya Rp.8.000/orang kita dapat pemandangan menakjubkan kawasan puncak Bogor dari atas bukit.


Jalanan berkelok juga terlihat jelas dari atas sini, bisa untuk mengawasi jalanan jika sudah tidak macet.


Sayang sekali waktu kebetulan saya kesana, tidak ada aktifitas paralayang atau memang mereka sudah landing karena dari kejauhan bisa terlihat parasutnya.



Diatas hanya ada beberapa pedagang dan pengunjung yang sedang asyik berfoto-foto ria atau hanya sekedar duduk-duduk ngobrol sambil menikmati pemandangan kebun teh dan Cisarua dari kejauhan.





Me @Bukit Gantole




Minggu, 19 Oktober 2014

Taman Matahari Puncak

Wisata puncak, memang tak ada matinya ya..
Kirain liburan ditengah bulan kayak begini bakalan sepi pengunjung, tapi ternyata semua diluar dugaan.
Berawal dari keluar tol Gadog, kendaraan sudah padat merayap padahal katanya satu arah mulai di jam 10 pagi itu. Tetap saja macetnya juga aneh,  ada 2 bis mogok rupanya, selebihnya lancar.
Taman matahari terletak di sebelah kiri jalan Labuan-Cianjur, sebelum Cimory, ada baleho tidak terlalu besar yang memuat simbol seperti department store "Matahari". Sempat berkali-kali pengen mampir akhirnya baru sekarang kesampaian.

Taman air terjun batu

Harga tiket masuk perorang 20ribu untuk weekend dari yang dulu katanya hanya seharga 10ribu rupiah saja.
Haha, pantes saja pengunjungnya bejibun kayak semut. Rupanya ada puluhan bis besar yang sudah lebih dulu terparkir disana, belum lagi dengan yang baru saja datang..

Booth ticket dan main gate Taman Matahari

Ini sih tempat wisata murah meriah, cocok buat rombongan wisata keluarga. Banyak permainannya pula disini, buat anak-anak maupun dewasa..
Tapi kemanapun pandangan mata mengarah, sepertinya semua pengunjung disini rata-rata hanya senang untuk duduk-duduk beralas tikar sewaan. Sementara yang masih muda-muda atau anak-anak mereka berkeliling dari satu wahana ke wahana lainnya.

Kolam Anak Taman Matahari

Disini paling dominan dengan wisata permainan air seperti rafting, perahu naga, bola air atau sepeda air. Ada juga waterpark lengkap dengan slide dewasa dan anak, Sunshine Bay Waterpark namanya. Masuknya harus membeli tiket terusan seharga 50ribu perorang untuk paket weekend.

Rafting Taman Matahari

Ada Outbound seperti Bungi Jumping, Flying Fox, bersepeda, berkuda dan lainnya..
Untuk berkeliling, ada mobil wara wiri 10ribu yang dimodif menjadi berbagai jenis hewan berjalan seperti dino, koala, harimau dan lainnya. Sangat atraktif untuk memancing anak-anak naik mobil tersebut.

Mobil Wara-wiri Taman Matahari

Saya sendiri hanya senang dengan permainan memancing ikan di gazebo sambil selonjoran kaki. Tapi diluar ekspektasi, udah semangat-semangatnya mancing, eh ternyata pancingnya tanpa mata kail.. haha
Sampe botak juga gak bakalan dapat tuh ikan. Padahal bagi saya, ngeliat ikan gede warna warni kayak gitu aja sudah menjadi suatu hiburan, apalagi kalo ampe bisa narik ikan.. hehe

Area permainan anak Taman Matahari

Walaupun terbilang baru dan  masih dalam perbaikan sana sini, fasilitas sudah cukup lengkap, toilet, mushola, badut-badut, zona permainan anak, air terjun buatan, patung-patung dan lain-lainnya.
Penjual makanan dan oleh-oleh juga berseliweran menjajakan dagangannya, kebanyakan dari warga sekitar. Namun ada juga yang khusus disediakan pengelola seperti food court dan pusat cindramata.

Patung-patung Taman Matahari
Saya pun akhirnya mau membeli bunga kerajinan kayu yang ditawarkan seharga 25ribu, menjadi 15ribu rupiah saja. Itu untuk yang ukuran sedang, kalau untuk yang besar mungkin bisa ditawar seharga 30ribu saja jadinya. Lumayan cantik untuk menghias ruangan..



Pusat Cinderamata Taman Matahari